Sabtu, 01 Maret 2014

EKSKRESI OBAT MELALUI EMPEDU


Sebagian besar obat dieksresikan ke luar tubuh melalui paru, ginjal, empedu atau hati, dan sebagian kecil dengan kadar yang rendah dieksresikan melalui air liur dan air susu. Tulisan ini akan menguraikan sedikit tentang ekskresi melalui empedu.

Obat dengan berat molekul lebih kecil dari 150 dan obat yang telah dimetabolisme menjadi senyawa yang lebih polar, dapat dieksresikan dari hati, melewati empedu, menuju ke usus dengan mekanisme pengangkutan aktif. Obat tersebut biasanya dalam bentuk terkonjungasi dengan asam glukuronat, asam sulfat atau glisin. Di usus bentuk konjugat tersebut secara langsung dieksresikan melalui tinja, atau dapat mengalami proses hidrolisis oleh enzim atau bakteri usus menjadi senyawa yang bersifat non polar, sehingga diabsorpsi kembali ke plasma darah, kembali ke hati, dimetabolisis, dikeluarkan lagi melalui empedu menuju ke usus, demikian seterusnya sehingga merupakan suatu siklus, yang dinamakan siklus enterohepatik. Siklus ini menyebabkan masa kerja obat menjadi lebih panjang.

Contoh obat yang mengalami proses siklus enterohepatik antara lain adalah hormon estrogen, indometasin, digitoksin dan fenolftalin, sedang obat yang langsung dieksresikan melalui empedu dengan mekanisme pengangkutan aktif antara lain adala penisilin, rifampisin, streptomisin, tetrasiklin, hormn steroid dan glikosida jantung.

Sumber : Siswandono dan Bambang Soekarjdo, 2000, Kimia Medisinal, Surabaya, Airlangga University Press.

                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar